Tahukah Bunda bahwa perkembangan motorik anak merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan sejak dini. Kemampuan motorik dibagi menjadi dua, yaitu kemampuan motorik kasar dan motorik halus. Sebelum mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengoptimalkan perkembangan motorik si Kecil, Bunda perlu tahu dulu perbedaan motorik kasar dan motorik halus.
Motorik kasar adalah gerakan yang dilakukan si Kecil dengan melibatkan kelompok otot-otot besar, seperti lengan, kaki, betis, atau seluruh tubuhnya. Jadi, gerakan motorik kasar anak meliputi merangkak, berlari, melompat, melempar, dan menangkap bola.
Sedangkan, motorik halus adalah gerakan motorik anak yang melibatkan otot-otot kecil dalam tubuh, seperti jari dan pergelangan tangan. Contoh motorik halus yaitu saat si Kecil dapat menggambar, menggoyangkan jempol, mewarnai, menulis, dan lain sebagainya. Selain perkembangan motorik, kegiatan tersebut juga termasuk ke dalam perkembangan kognitif anak.
Berikut ini penjelasan lengkap seputar perkembangan motorik anak usia dini sesuai tahapan usia anak, antara lain:
Perkembangan motorik kasar anak usia 1-2 tahun umumnya terlihat ketika si Kecil sudah bisa berdiri sendiri meski belum hanya sebentar. Untuk berjalan, si Kecil mulai belajar dan berlatih saat usianya 11 bulan dan biasanya sudah lancar pada usia 18 bulan. Mendekati usia 2 tahun, perkembangan motorik anak semakin baik dengan menunjukkan kemampuannya untuk melompat, menendang, hingga melempar bola.
Bun, si Kecil sering mengambil barang di hadapannya? Itu termasuk ke dalam perkembangan motorik halus lho. Selain itu, anak usia 1 tahun umumnya sudah bisa menggenggam benda di tangannya. Namun, ia masih butuh waktu untuk belajar memasukkan mainan ke dalam tempatnya. Memasuki usia 2 tahun, ia sudah bisa menyusun balok bertingkat, membuka lembaran buku, dan lain-lain.
Perkembangan motorik anak usia 2 tahun bisa dibilang sangat baik jika si Kecil sudah mampu berjalan mundur, berlari, melempar bola, hingga melompat. Umumnya anak juga sudah bisa mengambil barang di lantai dengan menekuk lutut. Pada usia 2 tahun 6 bulan, biasanya si Kecil sudah belajar menyeimbangkan tubuh dengan mengangkat satu kaki sekitar 1-2 detik. Ini merupakan salah satu perkembangan motorik kasar yang perlu Bunda perhatikan.
Lantas, bagaimana dengan kemampuan motorik halusnya? Salah satu si Kecil memiliki kemampuan motorik halus yang baik yaitu saat ia antusias untuk mencorat-coret gambar di buku, tembok, atau media lainnya. Pada rentang usia ini, mata dan jari si Kecil sudah bisa berkoordinasi dengan baik, sehingga coretannya semakin jelas. Selain itu, kemampuan motorik anak usia 2 tahun 6 bulan terbilang baik jika ia sudah semakin mahir menyusun balok kayu menjadi sebuah menara.
Baca juga: 5 Tips Agar Tumbuh Kembang Anak Lebih Mandiri dan Aktif
Si Kecil sudah semakin aktif dan mulai mengeksplorasi hal-hal di sekitar? Itu tandanya kemampuan motorik kasar si Kecil berkembang dengan baik, Bun. Pada usia 3 tahun, anak sudah cukup lancar menyeimbangkan tubuh dengan mengangkat satu kaki selama 1-2 detik. Selain itu, perkembangan motorik kasar yang baik bisa terlihat ketika si Kecil sudah mampu memanjat dan berlari sesuai keinginannya.
Kalau Bunda melihat si Kecil semakin sering mencoret dan asyik bermain dengan pensil warna, itu tandanya kemampuan motorik halus si Kecil kian berkembang. Pada usia 3 tahun, umumnya anak belajar meniru atau menyalin gambar orang lain, seperti bentuk kotak, lingkaran, segitiga, dan lainnya.
Pada usia 3 tahun 6 bulan, idealnya anak mulai belajar menggambar orang dengan 6 bagian tubuh, seperti kepala, mata, hidung, telinga, tangan, dan kaki. Cara ia memegang pensil warna pun semakin baik dan luwes saat menggambar. Tak hanya itu, perkembangan motorik halus anak usia 3-4 tahun terlihat ketika ia sudah mampu menyusun balok menjadi sebuah menara yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
Kira-kira seberapa aktif anak usia 4-5 tahun? Pada usia ini, umumnya anak sudah bisa menyeimbangkan tubuh ketika berlari, sehingga risiko terjatuh lebih kecil dibandingkan usia sebelumnya. Anak biasanya menggunakan imajinasi ketika sedang berlari, terkadang ia membayangkan sebagai superhero yang mengejar penjahat. Kemampuan motorik kasar juga terlihat saat keseimbangan anak semakin membaik. Ia mampu mengangkat 1 kaki selama 1-5 detik tanpa terjatuh, serta bisa melompat sambil berjalan seperti kelinci.
Tahukah Bunda? Kemandirian anak dan fokusnya akan semakin berkembang saat melakukan kegiatan pada usia 4 tahun lho. Umumnya anak sudah mampu menggunting kertas mengikuti pola atau garis putus sebagai panduannya. Selain itu, perkembangan motorik halus terlihat ketika anak sudah mampu meniru gambar yang dibuat orang lain. Bunda juga bisa melihat kemampuannya meningkat saat si Kecil memegang sendok sendiri saat menyantap makanan.
Baca juga: Yuk, Lakukan 6 Cara Meningkatkan Daya Ingat Anak Sejak Dini
Seperti yang Bunda ketahui, kemampuan motorik kasar dan halus si Kecil harus dilatih agar tumbuh kembangnya lebih optimal. Nah, berikut ini beberapa cara yang bisa Bunda lakukan, antara lain:
Tumbuh kembang setiap anak belum tentu sama, ada anak yang berkembang secara normal, tetapi ada pula yang sedikit lebih lambar dari anak seusianya. Bunda tidak perlu khawatir berlebihan karena keterlambatan kemampuan motorik tidak selalu menandakan bahwa si Kecil mengalami masalah tumbuh kembang.
Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Imun Tubuh Agar Anak Tidak Gampang Sakit
Namun, jika Bunda khawatir karena tumbuh kembang si Kecil terlihat sangat terhambat , cobalah konsultasi dengan dokter anak agar bisa mengevaluasi kondisi si Kecil dan mencari tahu penyebabnya. Bukankah lebih cepat penanganan itu lebih baik, Bun?
Selain fokus pada stimulasi dari luar, Bunda juga tetap perlu memberikan asupan nutrisi yang tepat agar tumbuh kembang si Kecil optimal. Nah, Susu Bendera 1Plus bisa jadi pilihan yang tepat karena mengandung GIZZICOMPLI yang terdiri atas protein, omega 3, omega 6, minyak ikan, serta 13 vitamin dan 8 mineral.
Dapatkan Susu Bendera 1Plus dengan harga spesial, info lebih lengkap klik banner di bawah ini ya, Bun.